Lomba perancangan business plan dan pembuatan aplikasi yang rutin diselenggarakan sejak tahun lalu di ITS, yaitu Creative Application Development Competition Appcelerate 2018 atau yang biasa disebut Appcelerate kini digelar kembali untuk yang kedua kalinya. Sayembara yang diselenggarakan oleh Lintasarta tersebut dibuka bersamaan dengan penyelenggaraan seminar tentang startup dan smart city di Gedung Robotika pada Kamis (20/9) lalu. Appcelerate merupakan realisasi program Social Investment Lintasarta dalam bentuk kompetisi rencana bisnis yang berfokus pada inovasi produk berbasis aplikasi digital seperti mobile application maupun website, yang memiliki nilai bisnis dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri dan pemerintahan.
Hadir pada acara tersebut di antaranya General Manager Strategic Business Development Lintasarta M Ma’ruf, Appcelerate Program Director Ryo Naldho, Kepala Dinas Kominfo Pemerintah Kota Surabaya Agus Sonhaji, Kepala Departemen Manajemen Bisnis Imam Baihaqi, serta Business Development Manager Bank BNI Oky Aditya Putra, dan Head of Product Development PT Asuransi Umum BCA Yudhi Ferraro. Kehadiran kedua profesional dari kalangan industri keuangan dan seorang pejabat pemerintah kota tersebut tidak lepas dari tema Appcelerate tahun ini, yaitu Smart City, Finance Banking, & Finance Non-Banking. Beda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini tema yang dipilih lebih khusus, namun cakupan pesertanya diperluas, tidak hanya dari lingkungan satu perguruan tinggi saja di Jawa Timur namun terbuka untuk kelompok beranggotakan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi negeri maupun swasta di kota Surabaya dan Malang.
Seminar dan kick off Appcelerate ini sendiri dibuka langsung oleh Rektor ITS Prof. Joni Hermana. Dalam pembukaannya, Guru Besar Jurusan Teknik Lingkungan tersebut menegaskan bahwa berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam dekade terakhir, ASEAN diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dan teknologi baru di dunia. Lalu Indonesia yang akan menikmati bonus demografi di beberapatahun yang akan datang diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat di dunia tahun 2050. Oleh karena itu menurutnya, “jiwa-jiwa kreatif mahasiswa harus dibangkitkan.”
Pria yang berasal dari Bandung ini menambahkan, salah satu kekuatan pembangunan terbesar dalam era digital adalah industri 4.0 atau yang sering dikenal dengan Internet of Things (IoT). “Saat ini, robot mulai pandai meniru perilaku manusia, termasuk menggantikan pekerjaan mereka,” tutur Joni.
Walaupun begitu, Joni yakin bahwa keseimbangan ekonomi akan tetap terjaga. Dalam artian, meskipun banyak pekerjaan yang akan hilang karena diambil alih oleh teknologi, akan banyak lapangan pekerjaan baru yang muncul karena sejatinya, teknologi tidak akan benar-benar bisa menyerupai manusia. “Ada satu hal yang tidak mampu ditiru oleh robot, yaitu kreativitas. Melalui program ini, saya berharap jiwa-jiwa inovatif dan kreatif di kalangan mahasiswa dapat muncul ke permukaan,” ungkap Joni.
Dalam kesempatan yang sama, Imam Baihaqi dari Manajemen Bisnis ITS juga menekankan pentingnya program seperti ini untuk menggali potensi mahasiswa. “Perkembangan zaman yang sedemikian cepat ini menuntut mahasiswa agar mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk berbagai pekerjaan yang tersedia, yang bahkan kita belum tahu pekerjaan apa itu,” ujarnya.
Pada sesi seminar, para pembicara membedah update terbaru di industri jasa keuangan bank dan non-bank serta pengembangan smart city dalam berbagai aspek bisnis, selain itu juga memberikan gambaran mengenai topik permasalahan yang dapat diselesaikan oleh para calon peserta menggunakan media aplikasi digital. Setelah itu perwakilan Lintasarta, Agus Trianto menjelaskan tahapan pelaksanaan Appcelerate mulai dari seleksi proposal business plan, inkubasi bisnis, hingga presentasi final. Nantinya 20 tim dengan business plan terbaik akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan idenya di depan panel juri. “Setiap tim yang lolos tahap sepuluh besar akan didanai hingga Rp30 juta, kemudian untuk tim yang lolos hingga tiga besar akan diberikan dana pembinaan lagi sebesar Rp 225 juta,” ujarnya.
Kemudian Appcelerate Program Director Ryo Naldho memastikan startup jebolan Appcelerate 2018 ini bakal bertemu dengan pengguna akhir. Sebab nantinya akan dipertemukan dengan pelanggan Lintasarta tersebut. “Kami akan membantu proses go to market juga. Untuk komersialisasi LIntasarta punya 240 pelanggan korporasi,” ungkapnya.