Teknologi robotika Indonesia mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Didukung kemunculan teknologi artifisial, dunia robotika kini semakin bermanfaat bagi aktivitas manusia di era revolusi industri terkini. Apabila peran mesin dan robot sebelumnya masih sangat terbatas, trean artificial intelligence dan machine learning dewasa ini dapat menjadi basis bagi intervensi robotika yang semakin penting kedepannya. Pemanfaatan peran robot untuk efisiensi kerja kini bahkan dapat ditemukan di beragam bidang mulai dari pertanian, peternakan, perikanan, konstruksi, hingga kesehatan. Secara mengkhusus dalam aspek kesehatan, berbagai inovasi robotika telah dikembangkan dengan tujuan membantu tugas dokter serta petugas kesehatan lain dalam mendeteksi penyakit, merawat pasien bahkan mengobati penyakit tertentu yang tidak dapat disembuhkan sebelumnya. Hal tersebut semakin membuktikan bahwa, meskipun kerap diperdebatkan, proses otomatisasi pada akhirnya mendatangkan manfaat besar bagi kemanusiaan.
Pandemi Covid-19 dapat dikatakan sebagai tantangan terbesar dunia kesehatan. Penyebaran virus secara cepat dan mematikan menjadi ancaman besar terutama bagi paramedis. Maka tak jarang tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat harus gugur demi menyelamatkan pasien terinfeksi yang jumlahnya berlipat-lipat. Terkait hal ini, perkembangan teknologi utamanya robotika dapat memegang peran esensial sebagai solusi bagi permasalahan pandemi. Peran tenaga kesehatan yang cenderung rentan dapat digantikan oleh tenaga robot yang didesain dan difungsikan khusus untuk merawat pasien terinfeksi pandemi. Bahkan peningkatan peran robotika dapat menjadi faktor penentu yang mengakhiri penyebaran pandemi, ketika percepatan produksi vaksin dan penemuan obat penyembuh kini secara perlahan mereduksi jumlah korban terinfeksi. Sebagai negara dengan jumlah infeksi besar dan rasio tenaga kesehatan terbatas, sudah seharusnya Indonesia mulai melirik teknologi robotika sebagai solusi efisien menghadang laju pandemi. Maka dari itu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (UNAIR), melalui PT. ITS Tekno Sains memproduksi Robot Medical Assistant ITS-Airlangga (RAISA). Seacra sederhana, RAISA adalah robot pelayan medis yang dapat membantu tenaga medis melayani pasien terinfeksi Covid-19 tanpa harus melakukan kontak langsung. Sehingga pengoperasiannya dapat meminimalisir potensi tertularnya tenaga medis. Kedepannya RAISA juga dapat difungsikan oleh rumah sakit maupun layanan kesehatan lain untuk menangani pasien dengan penyakit menular lainnya.
RAISA memiliki tinggi 1,5 Meter (60 cm x 60 cm x 170 cm) dengan kapasitas baterai mencapai 0,85 kWh. Hal tersebut membuat RAISA dapat beroperasi dalam waktu 8-10 jam. Robot ini dilengkapi rak bersusun empat dengan kapasitas angkut maksimal mencapai 50 Kilogram. Selain itu RAISA juga dilengkapi monitor yang berguna untuk komunikasi dua arah antara tenaga medis dengan pasien, memanfaatkan teknologi multimedia dengan jangkauan visual hingga 360° sehingga memudahkan operator memantau situasi di lingkungan sekitar robot. Pengoperasian RAISA juga telah menggunakan remote control joystick dan terkoneksi internet melalui jaringan router WIFI satu sama lain untuk mendukung kemudahan penggunaan bagi operator medis. Pada tahun 2020 PT. ITS Tekno Sains telah berhasil melakukan komersialisasi Robot RAISA sebanyak 20 unit yang tersebar di enam rumah sakit. Di antaranya RS Unair, RSUD dr Soetomo, RS Husada Utama Surabaya, RSUD Saiful Anwar Malang, RS Darurat Wisma Atlet Jakarta, dan RSI Surabaya. Pada tahun 2021 PT. ITS Tekno Sains mendapatkan kepercayaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memproduksi 46 unit RAISA dalam rangka penanganan Covid-19 khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi. Hal ini merupakan program bantuan fasilitas kampus merdeka untuk pengendalian Covid-19 yang dimanfaatkan untuk pelayanan penanganan pasien di rumah sakit pendidikan di seluruh Indonesia.
ditulis oleh: Yaumal Agit W.