Artikel ini dimuat di harian Jawa Pos pada 25 Desember 2018. Untuk melihat artikel resmi dari PT ITS, bisa dibaca di sini.
SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi dalam mengembangkan teknologi canggih. Langkah itu mengiringi tuntutan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0. ITS membangun Tiang Pintar untuk mendukung kota cerdas. Namanya ITS Smart Pole.
Tiang tersebut telah dipasang di bundaran kampus ITS. Inovasi itu dikenalkan langsung oleh PT ITS Tekno Sains sebagai salah satu teknologi untuk mewujudkan kota cerdas (smart city). Direktur PT ITS Tekno Sains Dr Ketut Gunarta menyatakan, era revolusi industri 4.0 menuntut kota seperti Surabaya untuk mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini pemerintah mendorong kabupaten/kota menjadi wilayah yang menjalankan fungsinya dengan memanfaatkan teknologi canggih. “Tiang Pintar ini menjadi salah satu komponen pendukung,” katanya.
Gunarta menambahkan, Tiang Pintar telah ditanam di beberapa kota di Indonesia. Tentu dengan banyak fitur. Antara lain, pengawasan penggunaan energi, sensor kualitas udara, CCTV beresolusi tinggi, jaringan wifi gratis, dan penguat sinyal seluler. “Ada juga layar yang mampu memberikan informasi tertentu kepada masyarakat. Baik visual maupun suara,” katanya.
Tiang Pintar ITS juga bisa difungsikan untuk menyesuaikan intensitas lampu jalan. Kalau siang cuaca mendung atau malam, cahaya lampu bisa menyala otomatis. Tiang Pintar juga memadukan sensor dan kamera. Tujuannya, menghitung jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Penggalan infrormasi tentang volume kendaraan akan mudah. “Jumlah kendaraan dengan pelat nomornya bisa dideteksi. Baik sepeda motor, bus, maupun mobil,” tambahnya.
Dosen manajemen teknologi ITS itu mengatakan, Tiang Pintar juga dilengkapi dengan sensor pendeteksi kualitas udara. Parameternya, antara lain, kandungan oksigen, suhu, karbondioksida, hingga kelembapan udara. “Jadi, satu tiang bisa berbagai fungsi,” jelasnya.
Tiang Pintar tersebut, kata Gunarta, telah disesuaikan dengan kebutuhan kota. Termasuk kebutuhan masyarakat akan teknologi digital. Sebab, ada penguat sinyal seluler dan fasilitas internet gratis. “Siapa saja bisa mendapatkan koneksi internet,” paparnya (ayu/c15/roz)