Fly Ash dan Bottom Ash merupakan limbah hasil produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) ini tergolong dalam kategori limbah B3 yang mengharuskan FABA memerlukan penanganan khusus, tidak seperti limbah jenis lainnya. PLTU sebagai pengguna batubara memiliki isu dalam penanganan FABA, tidak terkecuali untuk PT. Bukit Pembangkit Innovative (BPI). Perusahaan tersebut didirikan oleh tiga perusahaan, yakni PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT. PJB Services, dan PT Navigate Innovative Indonesia.
Saat ini BPI memiliki dan mengoperasikan PLTU Banjarsari yang berlokasi di Lahat, Sumatera Selatan, berkapasitas 2 x 110 MW. Kapasitas pembangkit yang cukup besar membawa konsekuensi limbah yang dihasilkan juga cukup besar, dimana rata-rata FABA yang dihasilkan oleh PLTU Banjarsari sebesar 3240 ton per bulan. Saat ini di lokasi telah berdiri dan beroperasi 2 unit silo FABA dengan kapasitas masing-masing 700 ton. Kapasitas silo dirasa tidak mencukupi kebutuhan PLTU Banjarsari, oleh karena itu diperlukan silo tambahan sebagai tempat penyimpanan sementara limbah FABA sebelum dikirimkan keluar lokasi.
ITS melalui PT. ITS Tekno Sains kemudian dipercaya oleh BPI untuk melaksanakan pekerjaan desain silo untuk limbah FABA di PLTU Banjarsari. Desain tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai dasar BPI untuk membangun silo FABA untuk memenuhi kebutuhan tempat penyimpanan sementara di PLTU Banjarsari.